Kumpulan Tulisan H. Amri Darwis,-Dalam menimbang-nimbang kualitas iman yang
kita punyai, berdasarhan hadits Rasulullah , kiranya dapat diamati dari
beberapa dimensi dan aktualitasnya dalam kehidupan kita.
1.
Satu Kata dan Perbuatan
Sabda
Rasulullah ,”Iman itu adalah, Ikranum bil lisan watasdiqun hi qolbi wa’amalun
bilarkan (diucapkan dengan lisan, dibenarkan dengan hati dan dibuktikan dengan
perbuatan)
Dari
aspek ini orang beriman adalah orang yang bertanggungjawab dan
konsekwen:Perkataanya bias dipegang, dan bila berjanji berjanji selalu ditepati
, bukan lain dimulut lain dihati .
2.
Respon Terhadap Perbuatan
Munkar
Rasulullah
bersabda,”Man roa afminkum mungkar, falyughayyiru biyadihi, failam yastati’
fabili sanihi, failam yastati’ fabi qolbihi, zalikal ad’aful iman,” Artinya,
bila kamu melihat perbuatan mungkar , hendaklah kamu robah, dengan tanganmu,
kalau tidak mampu, robahlah dengan lisanmu, bila tidak mampu robahlah dengan
‘hatimu. Itulah tanda selemah-lemahnya iman .
Bagi
orang beriman kepada Allah, setiap melihat perbuatan mungkar akan dicegah kalau
belum terjadi. Bila sudah terjadi akan dirubahnya kearah yang lebih baik. Kalau
memang memungkinkan akan dihilangkannya:kualitas iman seseorang akan terlihat
dari cara yang ditempuh mereka dalam usaha menghilangkan perbuatan mungkar
terebut.
Kualitas
iman yang dipunyai seseorang:dikategorikan sebagai ‘kuat’ apabila perbuatan
mungkar itu dirubahnya dengan tindakan dan perbuatan yang nyata. Termasuk juga,
dengan kekuatan atau power yang mereka punyai. Bila tidak mampu, dengan lisan
orang melakukan perbuatan mungkar itu diberi tahu akan kesalahan serta resiko
yang akan mereka dapat didunia maupun diakhirat nanti.
Kalau
masih belum mampu juga, maka paling tidak hati kita harus berbisik bahwa
perbuatan mungkar itu tidak diridhoi Allah dan berdo’a agar Allah memberinya
petunjukNya. Kepada mereka yang terakhir ini merupakan indikasi iman yang
sangat lemah.
3.
Respon Terhadap Ketetapan
Allah
Pada
suatu kesempatan pada saat para sahabat sedang menunggu waktu shalat,
Rasulullah datang dan menanyakan keadaan
para sahabat:yang dijawab oleh para sahabat bahwa Alhamdulillah mereka ada
dalam keadaan beriman. Waktu dijawab demikian Rasulullah bertanya lagi,” Apa
yang dimaksud dengan BERIMAN itu?
Pertanyaan
ini dijawab oleh seseorang yang hadir dan dibenarkan oleh Rasulullah bahwa
ciri-ciri orang yang beriman itu adalah:
a.
Wanaskuru ‘alam Nikmah :
Bersyukur bila mendapat nikmat dari
Allah, apapun bentuk dan sekecil apapun nikmat tersebut.
b.
Wanasybirut ‘alal Bala,
bersabat bilamana mendapat cobaan dalam kehidupan, ambil berusaha maksimal dan
memohon pertolongan Allah. Ujian tersebut dihadapi dengan sabar dan tawakal.
c.
Wanarcho ‘alal Qhodo:iklas
dalam menerima keadaan setelah berusaha maksimal ternyata hasilnya masih belum
sesuai dengan yang kita harapkan.
Berada
pada tingkat iman yang manakah kita dengan menggunakan tiga tolak ukur di atas?
Dengarlah bisikan hati nurani masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar